Kebudayaan di Kutai Kartanegara
Lembuswana Mitos Sekaligus Maskot Kota Raja
Binatang ini tak pernah ada dialam nyata, namun patung dan
keberadaanya bisa kita lihat nyata di Kutai kartanegara Kalimantan
Timur. Lembuswana adalah hewan dalam mitologi rakyat Kutai yang hidup
sejak zaman Kerajaan Kutai. Lembuswana menjadi lambang Kerajaan Kutai
hingga Kesultanan Kutai Kartanegara. Hewan ini memiliki semboyan Tapak
Leman Ganggayaksa.
Lembuswana dicirikan sebagai berkepala singa, bermahkota
(melambangkan keperkasaan seorang raja yang dianggap penguasa dan
mahkota adalah tanda kekuasaan raja yang dianggap seperti dewa),
berbelalai gajah (melambangkan dewaGanesha sebagai dewa kecerdasan),
bersayap garuda, dan bersisik ikan.
Dari sisi mitos dan legenda, maka kondisi geografis alam tempat
sebuah komunitas bisa melahirkan berbagai cerita. Wilayah Kalimantan
memiliki banyak sungai-sungai raksasa dan sangat panjang, misalnya di
Kaltim terdapat sungai yang lebarnya ratusan meter, yakni Sungai Mahakam
dengan panjang 920 Km melintasi tiga daerah Kabupaten Kutai Barat,
Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda, lalu Sungai Kayan
mencapai 640 Km di Kabupaten Bulungan.
Khususnya Sungai Mahakam, masyarakat percaya bahwa terdapat seekor
ular naga raksasa yang menjaga sungai tersebut. Konon katanya, saking
besarnya naga tersebut, disebutkan bahwa kepalanya ada di Kota
Tenggarong dan ekornya sampai Kota Samarinda. Sebagai wujud kepercayaan
masyarakat tersebut, maka diadakanlah ritual peluncuran Naga Erau di
Sungai Mahakam yang disisipkan sebagai salah satu bagian dari rangkaian
upacara adat Erau di Kota Tenggarong, Kab Kutai Kartanegara.